SERANG – EKSPLORE (25/12/2018) – Masih ingatkah dengan Wafipreneur? Start-up yang juga para santri Sekolah Menengah Kejuruan Informasi & Teknologi (SMK-IT) Istana Mulia. Awalnya mereka bergerak di bidang digital marketing dengan memanfaatkan google acsense.
Dari keuntungan mengelola investasi ratusan juta rupiah di bidang digital marketing, Wafipreneur mulai merambah ke sektor pemasaran langsung. Sebuah terobosan baru dilakukan. Saat ini Wafipreneur mencoba mengembangkan bisnis dengan meluncurkan satu produk baru yaitu Roove Beauty Drink. Roove adalah suplemen kesehatan alami berbahan paduan collagen, glutathione, tremella, dan blueberry.
“Roove adalah sebuah brand dari produk terbaru kami. Kami mencoba bermain di bisnis suplemen kesehatan yakni minuman kesehatan (alami) dan kecantikan yang memang dibutuhkan banyak orang,” kata Wafi kepada Eksplore (25/12/2018). Roove antara lain bermanfaat untuk mengencangkan kulit wajah, kulit lebih cerah, dan putih secara alami, mencegah timbulnya jerawat dan flek hitam, memperlambat penuaan dini, dan mengangkat kulit mati.
Muhammad Hibatul Wafi, pionir Wafipreneur, menjelaskan, timnya telah merancang model, nama, kemasan produk yang saat ini banyak diminati orang, yaitu minuman kesehatan. Berhubung tak punya pabrik, maka digandenglah vendor yang sudah berpengalaman memproduksi minuman kesehatan.
Pemasaran Roove lebih mengandalkan skill digital marketing, yang memang secara keilmuan dan keahlian sudah mereka kuasai. Namun demikian, mereka juga membuka diri bagi pihak-pihak yang berminat membuka keagenan di setiap propinsi. Meski produk baru, mereka optimistis mampu mencapai target omzet sepuluh miliar rupiah selama tahun 2019. “Bahkan kami bertekad untuk menembus pasar jiran, Malaysia. Saat ini, komunikasi dan lobi-lobi dengan pihak terkait sedang kami lakukan,” kata Wafi yang pernah mengikuti pesantren kilat bersama IMBS ke Singapura.
Wafipreneur dikembangkan bersama teman-temannya di Istana Mulia, sebuah pesantren unggulan berbasis cyberpreneur yang berlokasi di Anyer-Serang. Selain Wafi, mereka adalah Alghi, Lukman, Ziyaad, dan Zaid, semuanya santri kelas XII SMK IT Istana Mulia. Wafipreneur juga merupakan pilot project bagi Istana Mulia Boarding School (IMBS).
Direktur IMBC Iko Musmulyadi menjelaskan, sebenarnya Wafipreneur adalah satu bentuk praktek kerja industri (prakerin) model baru yang diinisiasi oleh santri IMBS. Biasanya siswa melaksanakan prakerin dengan magang di perusahaan atau kantor-kantor pemerintahan. Tapi santri-santri IMBS coba melakukan terobosan prakerin millennial dengan mengelola sebuah unit bisnis sendiri. Segala sesuatunya diusahakan dan dikerjakan sendiri dari nol.
“Roove misalnya. Itu mereka lakukan dengan ide dan kreativitas sendiri, mulai dari membuat bisnis model canvas (BMC), analisis pilihan produk, membuat brand, negosiasi dengan pihak vendor, membuka kantor, menyiapkan staf, dan lain sebagainya,” kata Iko.
IMBS, kata Iko, bermimpi, saat wisuda pertama SMK-IT IM tahun depan, 2019, di antara lulusannya sudah menjadi pengusaha (entrepreneur) beneran. Itu sesuai dengan misi IMBS, yaitu “Mencetak Pemimpin Yang Soleh dan Pengusaha Yang Dermawan”. (ba)
Hebat…hebat..hrbat…
Teruslah berkarya anak muda..
Tundukkan dunia..jangan kalah dg manca negara