JAKARTA – eksplore co.id – Kementerian Koperasi dan UKM sudah menetapkan koperasi ketiga yang sudah dapat menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), disamping sejumlah perbankan. Koperasi ketiga itu adalah KSP Guna Prima Dana yang ada di Badung, Bali. Dua koperasi lainnya yang sudah lebih dulu ditunjuk sebagai penyalur KUR adalah Kopdit Obor Mas (Maumere, NTT) dan Kospin Jasa (Pekalongan).

“Dan pemenuhan syarat kelengkapan sebagai penyalur KUR terbilang sangat cepat, yakni empat bulan. Di mana KSP Guna Prima Dana telah dinilai oleh tiga tim dari Deputi Pembiayaan, Deputi Kelembagaan, dan Deputi Pengawasan, sesuai dengan ketentuan sesuai Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 14/2016 tentang KSP sebagai penyalur KUR,” kata Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Yuana Sutyowati.

Yuana menjelaskan, KSP Guna Prima Dana sebagai koperasi primer tingkat kabupaten sudah lolos dari semua prosedur sebagai penyalur KUR. Jadi berkesempatan melayani anggotanya dengan dana yang dimiliki interen koperasi yang disubsidi bunganya menjadi 7%. “Tahun ini, KSP Guna Prima Dana akan mendapat plafon Rp8,5 miliar. Sebagai tahap awal, akan disalurkan KUR kepada 100 usaha mikro anggota koperasi sebesar Rp2,5 miliar,” kata Yuana.

Menurut Yuana, pihaknya ingin terus menambah jumlah koperasi sebagai penyalur KUR. Tidak harus besar, yang penting sehat likuiditasnya, siap ketentuan dan syarat dipenuhi. Seperti LDR, biaya operasional, NPL di bawah 5%, manajemen yang bagus. “Seluruh aspek kita nilai. Kalau sudah menjadi penyalur KUR berarti koperasinya sehat,” tutur mantan Dirut Smesco Indonesia ini.

Dia meyakini, penyaluran KUR KSP Guna Prima Dana akan didominasi sektor produktif. Sebab, anggota KSP Guna Prima Dana sebanyak 513 orang merupakan pelaku usaha yang bergerak di sektor perajin, petani kopi, pertanian, perkebunan, holtikultura, pangan, jasa pariwisata, dan sebagainya. “Mereka tumbuh sesuai dengan potensi dan kebutuhan masyarakat Bali. Diharapkan daya tarik anggota akan terus bertambah, termasuk daya tarik sebagai penyalur KUR dengan bunga murah 7%,” tutur Yuana saat penandatanganan naskah kerjasama pembiayaan dengan ketua KSP Guna Peima Dana di jantornya, di Jajarta, Jumat (1/3/2019).

Di tempat yang sama, Deputi Bidang Pengawasan Kemenkop dan UKM Suparno mengatakan, untuk bisa menjadi penyalur KUR yang penting KSP sehat organisasi, hingga sehat permodalannya. “Secara keseluruhan kita memberikan penilaian sebagai salah satu syarat. KSP harus menyalurkan dan melayani secara selektif untuk anggota yang potensial,” kata Suparno.

Dia pun berharap, sebagian keuntungan koperasi untuk pelatihan para anggotanya. “Selalu saya ingatkan pendidikan bagi para anggota. Besarnya koperasi di luar negeri ya dari pendidikan,” ujar Suparno.

Sementara itu, Ketua KSP Guna Prima Dana I Wayan Teja menyambut menyambut baik kebijakan dari pemerintah yang memberikan kesempatan untuk menyalurkan KUR. “Adanya KUR ini tentu nantinya mereka akan mendapat manfaat secara langsung karena mendapatkan bunga yang lebih rendah, hingga lebih berani dan lebih banyak lagi mengakses permodalan. Sehingga para anggota kami bisa meningkatkan kapasitas usahanya melalui KUR,” kata Wayan Teja.

Manager KSP Guna Prima dana I Wayan Suyatna menambahkan, bila plafon Rp8,5 miliar sesuai target di Semester II, maka plafon KUR akan ditambah. Selain itu, aku Wayan Suyatna, pihaknya akan lebih menyasar sektor produktif dalam menyalurkan KUR. Untuk sementara akan fokus pada KUR Mikro sebesar Rp25 juta. “Ke depan, kita akan menyasar KUR Kecil dengan maksimal pinjaman sampai Rp500 juta. Sekarang masih fokus wilayah Kabupaten Badung. Nantinya akan kita tingkatkan untuk seluruh wilayah Bali,” ujarnya. (ba2)

Advertisement

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini