Advertisementjadwal-sholat
Beranda blog Halaman 56

Sandiaga: Wellness Tourism Alternatif Liburan Yang Menjanjikan

0

·JAKARTA (eksplore.co.id) – Kementerian Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bekerjasama mengembangkan wisata kesehatan (health tourism). Hingga tahun 2022 pengembangan wisata Kesehatan akan terfokus kepada medical tourism dan wellness & herbal tourism.

Wellness tourism (wisata kebugaran) menjadi alternatif liburan, kontribusinya sangat menjanjikan,” kata Menparekraf Sandiaga S Uno, saat membuka Indonesia Wellness Tourism International Festival (IWTIF) 2021, Rabu (1/9/2021) secara virtual.

Berapa tidak, kontribusi sektor wisata kebugaran telah memberikan kontribusi sebesar 4,2 triliun dolar AS pada 2017. Dua tahun kemudian, kontribusinya naik menjadi 4,5 triliun dolar AS. Di tahun 2020, pertumbuhan sektor ini mencapai 7,5% dalam setahun.

“Karena itu, wellness tourism harus menjadi satu dari empat sektor wisata kesehatan yang dikembangkan Kemenkes dan Kemenparekraf,” kata Sandi. Tiga sektor wisata kesehatan lainnya adalah wisata medis, wisata olahraga kesehatan, dan wisata ilmiah kesehatan.

Direktur Wisata Alam, Budaya, dan Buatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Alexander Reyaan menambahkan, kedua kementerian ini menyepakati hingga 2022
pengembangan wisata kesehatan
akan terfokus kepada medical tourism dan
wellness & herbal tourism. “Finalisasi Draft Rancangan Kepmen Bersama tentang Pedoman Penyelenggara Wisata Kesehatan di Indonesia, termasuk di dalamnya wellness & herbal tourism saat ini tengah dalam pembahasan,” kata Alex.

Sementara itu, Ketua Panitia IWTIF 2021 Agnes Lourda Hutagalung menjelaskan, Indonesia Wellness Tourism Internasional Festival (IWTIF) diselenggarakan dengan tujuan untuk melestarikan, mempromosikan dan menjadikan ethnowellness di Indonesia sebagai warisan budaya dunia. “Dengan demikian, potensi budaya melalui produk herbal dan produk wellness UMKM Indonesia bisa dikenal dan dinikmati oleh masyarakat dalam dan luar negeri,” kata Lourda, yang juga ketua umum Wellness Health Entrepreneur Association (WHEA).

Dalam acara yang dipandu Ketua Umum Indonesia Spa Professional Association (IndSPA) Yulia Himawati, Lourda menambahkan, kegiatan IWTIF 2021 juga diharapkan dapat menjadi ajang promosi wellness tourism Indonesia sebagai top of mind pasar dalam dan luar negeri melalui pemasaran dan penjualan produk dan pelayanan.

IWTIF 2021 merupakan kerja bareng tiga organisasi profesi spa dan wellness,  yaitu Indonesia Wellness Master Association (IWMA), Wellness & Healthcare Entrepreneur Association (WHEA) & Indonesia Wellness Spa Professional Association (IWSPA d/h INDSPA). Acara yang diadakan  hingga 30 September 2021 itu juga didukung Kemenparekraf/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, BNI, Dan Pemerintahan Daerah (Pemda).

Turut hadir secara virtual pada
Pembukaan IWTIF 2021 itu antara lain;  perwakilan KBRI Bangkok (Thailand), Den Haag (Belanda), London (Inggris), Kuala Lumpur (Malaysia) dan KJRI Cape Town (Afrika Selatan); perwakilan pemerintah daerah Jawa Tengah, Maluku, dan Papua; perwakilan Kemenkop dan UKM, Kemenperin. Ada sekitar 200 UKM terlibat dalam festival wisata Kesehatan tingkat internasional ini, di samping para wellness enthusiast dan diaspora Indonesia.

Paket acara yang dikemas Dalam IWTIF 2021 meliputi; wellness & tourism webinar, wellness training & workshop, online marketplace, game & doorprize, dan brand awarding. Semua dapat diakses melalui  website www.iwtif.com.

Lourda mengungkapkan, saat ini,  Indonesia menempati peringkat ke-17 dari aspek wellness tourism market. Kearifan lokal dari kurang lebih 1.340 suku bangsa nusantara, rempah-rempah sebagai bahan baku produk, keragaman seni budaya serta keramahtamahan dan act of services terapis Indonesia dapat berkontribusi dalam pengembangan wellness tourism dunia.

“Wellness berbasis kearifan lokal atau ethnowellness ini adalah kunci bagi Indonesia untuk berkiprah di ajang dunia dan peluang untuk pemulihan ekonomi nasional dari aspek pariwisata,” katanya. (bani saksono)

Kurangnya Pemahaman Merek dan Hukum Membuat Pelaku UKM Tak Kompetitif

0

Magelang, (Eksplore.co.id) – Berdasarkan hasil identifikasi Asdep Fasilitasi Hukum dan Konsultasi Usaha, Deputi Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM dalam 2 (dua) tahun terakhir terdapat beberapa permasalahan bagi usaha miko kecil (UKM) untuk dapat berkembang, diantaranya permasalahan kurangnya pemahaman akan pentingnya merek sebuah produk atau usaha dan belum dipahaminya norma hukum yang terkandung dalam sebuah perjanjian/kontrak usaha.

Selain dari itu, keterbatasan akses usaha mikro dan kecil kepada konsultan profesional, baik konsultan hukum maupun konsultan usaha/bisnis juga merupakan kendala tersendiri yang memerlukan jalan keluar. Untuk itu, agar para UMK dapat terus berusaha secara berkelanjutan, berkembang dalam situasi yang kondusif, Kementerian Koperasi dan UKM berupaya memberikan solusi melalui kegiatan penyuluhan hukum tentang peraturan hak merek dan hukum perjanjian/kontrak.

Demikian disampaikan Bapak Eddy Satriya Deputi Bidang Usaha Mikro, Kementerian Koperasi dan UKM secara virtual pada pembukaan kegiatan penyuluhan hukum di Hotel Atria Magelang, 31 Agustus 2021.

Sementara itu, dalam sambutannya Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Magelang Drs. Basirul Hakim menyambut baik dan aprisiasi diselenggarakannya kegiatan penyuluhan hukum oleh Kementerian Koperasi dan UKM yang bertujuan untuk memberikan pemahaman akan perjajian/kontrak dan peraturan tentang hak merek bagi usaha mikro dan kecil.

Kegiatan penyuluhan hukum seperti ini sangat penting bagi UMK yang saat ini perlu banyak beradaptasi dan bertranspormasi dalam rangka menghadapi persaingan usaha, terutama pasar yang serba online. Selain itu kegiatan ini juga penting bagi aparatur Pembina dan Pendamping UMK, sebagai bekal dalam pemberian pembinaan dan pendampingan kepada UMK dilapangan.

Kegiatan Penyuluhan Hukum diikuti oleh 40 (empat puluh) orang PUMK yang memiliki berbagai jenis produk dari wilayah Kabupaten Magelang yang teridentifikasi membutuhkan pemahaman atau literasi hukum terkait dengan merek dan perjanjian atau kontrak.

Ekosistem Pertanian Milenial Harus Didirikan

0

Jakarta, (Eksplore.co.id) – Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel mengatakan, pertanian merupakan fondasi ekonomi nasional, sektor strategis yang harus dijaga. Selain menyerap banyak tenaga kerja, pertanian dan para petani merupakan penjaga harkat dan martabat bangsa. Dia pun mengingatkan, agar para pemangku kebijakan mampu membangun ekosistem pertanian sehingga para milenial tertarik untuk menjadi petani.

“(Pertanian) Harus ada solusi terintegrasi. Tak bisa sepotong-sepotong. Jadi harus membangun ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir, dari soal modal dan inovasi teknologi hingga soal diversifikasi produk hilir pertanian,” papar Gobel dalam keterangan rilisnya.

Pernyataan tersebut dia ungkapkan saat webinar bertajuk “Jadi Petani Milenial, Kenapa Tidak?”. Webinar ini menghadirkan Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi, Wadirut Bank BNI Adi Sulistyowati, dan Guru Besar IPB Prof Dr Ir Hermanto Siregar, MEc. Webinar ini dilatari oleh terus berkurangnya jumlah petani berusia muda dan menuanya usia petani.

Oleh itu, Gobel mengajak kaum milenial untuk terjun menjadi petani. “Tapi ajak mereka dengan perspektif masa depan sambil menjadikan dunia pertanian menarik untuk ditekuni sebagai profesi yang atraktif,” ujar Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) tersebut.

Dia menyadari tengah pandemi ini, petani tetap bekerja sehingga kebutuhan pokok terpenuhi. Dengan produktivitas petani negara dapat memenuhi kebutuhan pangannya. Gobel pun mengungkapkan, akibat perubahan iklim dan terus bertambahnya penduduk dunia, masa depan dunia bisa terancam oleh krisis pangan. “Jadi, Indonesia yang memiliki lahan yang luas dan subur harus menjadi lumbung pangan dunia,” kata Gobel.

Pemikiran strategis seperti itu, katanya, penting untuk dipahami milenial. Gobel mengungkapkan berdasarkan kunjungannya ke berbagai daerah di Indonesia, ia mendapati petani muda sangat bersemangat bertani. Hanya ia mengingatkan bahwa petani dihimpit masalah yang rutin mereka hadapi. “Saat tanam sulit dapat pupuk dan bibit, saat panen harga jatuh. Hal-hal ini membuat petani harus menghadapi hal-hal di luar masalah bercocok tanam. Semua itu di luar kendali petani,” kata politisi Partai NasDem itu.

Untuk itu ia mengusulkan penguatan kelembagaan petani seperti koperasi. Menurut Gobel saat ini, petani menghadapi kesulitan permodalan dan keterbatasan sentuhan teknologi pertanian seperti traktor dan mesin pengering gabah. Menurutnya petani Indonesia umumnya masih butuh bantuan permodalan untuk bisa bertani secara modern. “Produktivitas komoditas juga masih rendah. Ini yang membuat pertanian tidak atraktif secara ekonomi,” kata Gobel lebih lanjut.

Karena itu, Gobel menyarankan agar selalu ada inovasi untuk meningkatkan kualitas bibit, pupuk, dan peralatan pertanian. Dia bercerita tentang pengalamannya saat uji coba demplot pertanian padi dengan pupuk non subsidi. “Memang harga pupuknya lebih mahal, tapi hasilnya meningkat dua kali lipat dan keuntungan petani juga naik berlipat. Apalagi jika gabah hasil panen langsung masuk mesin pengering maka kualitas beras menjadi premium dan potensi kehilangan menjadi zero,” jelasnya.

Hal yang tak kalah penting, kata Gobel, adalah diversifikasi produk hilir pertanian. “Jangan hanya menyentuh sisi hulu, tapi juga harus inovasi di hilir. Agar ada nilai tambah,” kata legislator dapil Gorontalo itu sembari menyebutkan diversifikasi produk yang berbahan baku dari beras.

Walikota Bengkulu Ajak Makmurkan Masjid

0

JAKARTA (Eksplore.co.id) – Selain sebagai tempat ibadah mahdlah, masjid seharusnya menjadi tempat pelarian dari berbagai problematika kehidupan. Sebagaimana fungsi masjid di zaman Nabi Muhammad SAW, yang membawa keberkahan dan menjadi langkah awal dalam kemerdekaan ummat.

Hal tersebut disampaikan Walikota Bengkulu, Helmi Hasan dalam kegiatan webinar bertajuk ‘Muharram Kebangkitan Ekonomi Umat dari Masjid dan Pesantren’ yang diselenggarakan Langit7.id. “Di masa pandemi Covid-19 saat ini, dampak perubahan di berbagai sektor sulit dirasakan oleh masyarakat, khususnya sektor perekonomian dan kesehatan yang cukup terpukul akan kejadian ini,” kata Helmi secara virtual, Senin (30/8/2021).

Maka, lanjutnya, solusi untuk kembali mendapatkan kebaikan yaitu dengan kembali memakmurkan masjid. Allah janjikan siapa yang memakmurkan masjid, maka negara itu pun akan dimakmurkan oleh Allah. “Kalau allah sudah cinta kepada suatu negara, tidak mungkin akan ada bencana,” ujarnya.

CEO Langit7.id, Muhamad Ali menyampaikan, dengan pelaksanaan Webinar pada hari ini, Langit7.id akan terus menyosialisaikan bahwa peran masjid tidak hanya menjadi sarana atau tempat beribadah, melainkan pusat pendidikan, pembinaan, dan peradaban ummat Islam. Masjid selain menjalankan fungsi sebagai pusat data ummat Islam berbasis jamaah, juga menjadi role model akuntabilitas pengelolaan keuangan, pusat informasi ummat, dan menjadi wadah untuk membangun perekonomian ummat, memakmurkan dan menyejahterakan rakyat.

“Demikian halnya dengan pesantren sebagai pusat dakwah dan syiar Islam untuk mewujudkan konsep Islam Wasathiyah (Islam Moderat), dan menjadi wadah untuk membangun kecerdasan akal serta menjernihkan dan mencerdaskan qalbu (hati) bagi generasi bangsa ini. Di pesantren juga menjadi ladang usaha untuk membina dan memulai pengembangan entrepreneurship berbasis keummatan,” ujarnya.

Ali melanjutkan, hasil survei Kementerian Agama RI, pandemi Covid-19 melahirkan religiositas (ketaatan beragama) masyarakat Indonesia sebesar 81 persen. Sebanyak 97 persen responden mengaku agama membantu menghadapi pandemi dan dampaknya. Hasil survei ini menunjukkan pentingnya penyebaran agama sebagai sumber inspirasi, solusi, dan edukasi bagi masyarakat Indonesia.

“LANGIT7.ID menjadi bagian dari jawaban atas kebutuhan ummat Islam tersebut. Sebagaimana juga dua kanal yang dimiliki, Kanal Masjid dan Kanal Pesantren, dua wadah ini sangat strategis sebagai sumur inspirasi umat dalam bingkai syiar Islam,” katanya.

Pada kesempatan sama, pimpinan Pondok Pesantren Darul Qur’an, KH Yusuf Mansur (UYM), mengatakan, spirit muharram bisa dimanfaat untuk memanfaatkan masjid sebagai pemberdayaan ekonomi masyarakat. Masjid merupakan sentral kegiatan umat Islam, baik berupa ibadah mahdhah ataupun ibadah ghairu mahdhah.

“Itu terlihat ketika Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Bangunan yang pertama beliau bangun adalah masjid. Dari bangunan itu, semua kegiatan umat Islam dilakukan, termasuk kegiatan ekonomi. Dari situ tercipta kemakmuran dan kesejahteraan, tidak hanya bagi umat Islam, tapi juga untuk bangsa dan negara,” tuturnya.

Menurut UYM, dalam Islam, ibadah tidak hanya meliputi kegiatan-kegiatan ruhiyah di dalam masjid saja, namun meliputi semua aspek kehidupan masyarakat. Termasuk kegiatan ekonomi seperti industri, pasar saham, pasar modal, hingga pengelolaan perusahaan.

“Mungkin kesalahan kita juga ketika tidak gegap-gempita masuk ke pasar, masuk ke pabrik, kantor, ke peursahaan, industry online misalnya, pasar saham, pasar modal,dan seluruh kegiatan ekonomi, karena kita praktis berpuluh-puluh tahun mendikotomikan ibadah hanya seperti itu (ibadah hanya di masjid, tidak meliputi kegiatan ekonomi),” ujar UYM.

Sementara, Ketua Dewan Syura Masjid Jogokariyan ustaz Muhammad Jazir menyampaikan selama masa sulit ini, Masjid Jogokariyan banyak menginisiasi berbagai program ketahanan masyarakat. Program tersebut terbagi ke dalam bantuan pangan, kesehatan, dan perekonomian. Dalam bantuan pangan misalnya, Masjid Jogokariyan menyalurkan hampir seribu paket sembako kepada warga terdampak.

“Di awal pandemi kita sudah buat maklumat bahwa Masjid Jogokariyan tidak akan ditutup, maka kita memberikan bantuan kepada masyarakat,” ujar Jazir.

Saat fasilitas kesehatan milik pemerintah semakin sibuk dan tertatih-tatih menangani pasien covid-19, Masjid Jogokariyan turun tangan dengan menyediakan rumah isolasi bagi warga yang rumahnya tidak layak sebagai tempat isoman.

Jazir mengatakan, masyarakat yang isoman di rumah isolasi masjid maupun di rumah masing-masing mendapat bantuan uang tunai dari Masjid Jogokariyan Rp500 ribu per jiwa. Masjid juga mencukupi kebutuhan makan pasien sehari tiga kali dengan menu bergizi, termasuk vitamin dan obat-obatannya.

Masjid Jogokariyan menyediakan bantuan oksigen untuk pasien yang isoman maupun gawat darurat rumah sakit di Yogyakarta yang mengalami krisis ketersediaan oksigen dan tabung gas menjadi langka. “Jadi di masa pandemi justru peran masjid sangat diperlukan, maka tidak mungkin masjid ditutup,” kata Jazir. (bs)

Pidato Kebangsaan Ketum Muhammadiyah: Indonesia Jalan Tengah dan Milik Semua

0

Jakarta, (Eksplore.co.id) – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dalam pidato kebangsaan yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Malang bekerjasama dengan beberapa PTM, yakni Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dan para pihak secara online hari ini Senin (30/8/2021) mengatakan, perlunya elit dan warga bangsa untuk membangun narasi Indonesia jalan tengah dan Indonesia milik bersama sebagai masalah bersama dan rujukan bersama.

Hal ini disampaikan oleh Ketum PP Muhammadiyah, ketika bangsa Indonesia memperingati 76 tahun kemerdekaan, di tubuh negeri ini masih terdapat sejumlah masalah kebangsaan. Antara lain suasana keterbelahan sesama anak bangsa, masalah “radikalisme-ekstremisme” yang pro-kontra dalam pandangan dan penyikapan, korupsi dan perlakuan terhadap koruptor yang dianggap memanjakan, praktik demokrasi transaksional, kesenjangan sosial, menguatnya oligarki politik dan ekonomi, kehadiran media sosial yang memproduksi persoalanpersoalan baru, masalah utang luar negeri dan investasi asing, serta kehidupan kebangsaan yang semakin bebas atau liberal setelah dua dasawarsa reformasi. Secara khusus tentu masalah pandemi Covid-19 dengan segala dampaknya yang menambah masalah kebangsaan semakin berat.

Meski demikian, narasi atas masalah-masalah bangsa tersebut, kata Haedar, tentu tidak mengurangi apresiasi atas kemajuan-kemajuan yang telah dicapai dalam kehidupan kebangsaan dari periode ke periode. Ketika menghadapi masalah-masalah besar tersebut maupun dalam menilai capaian kemajuan, berkembang keragaman pandangan dan orientasi sikap sesuai sudut pandang dan posisi setiap pihak di negeri ini.

”Pada situasi yang krusial inilah maka diperlukan refleksi semua pihak bagaimana mengelola perbedaan-perbedaan itu untuk ditemukan titik temu dalam spirit persatuan Indonesia demi keutuhan dan kelangsungan hidup Indonesia,”ujar Haedar.

Lebih jauh, Haedar menegaskan bahwa Indonesia menjadi moderat hal ini tidak lepas dari kemerdekaan yang melahirkan Negara Republik Indonesia saat ini berdiri tegak di atas fondasi kokoh Pancasila. Soekarno memosisikan Pancasila sebagai “philosophische grondslag” atau “Weltanschauung” yaitu sebagai “fundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi.
Pancasila yang perumusannya mengalami proses dinamis sejak Pidato Soekarno 1 Juni 1945, Piagam Jakarta 22 Juni 1945, dan rumusan final 18 Agustus 1945 merupakan konsensus nasional dari seluruh golongan bangsa Indonesia yang berlatar belakang majemuk menjadi Bhinneka Tunggal Ika.

Menurut sejarawan Furnivall (2009) bangsa majemuk pada dasarnya non-komplementer laksana “air dan minyak”. Tetapi bangsa Indonesia yang majemuk itu dapat bersatu karena ada nilai yang mempersatukan yaitu Pancasila (Nasikun, 1984). Konsensus seluruh komponen bangsa untuk menerima Pancasila sebagai dasar negara dihasilkan dari jiwa kenegarawanan para pendiri negara.

Peran krusial Ki Bagus Hadikusumo bersama tokoh Islam lain dalam konsensus yang bersejarah itu sangatlah besar, dengan kesediaan melepas “tujuh kata” Piagam Jakarta dikonversi menjadi sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Menurut Menteri Agama Alamsjah Ratu Perwiranegara, itulah “hadiah terbesar dari umat Islam”.

Melihat semua itu kata Haedar, Muhammadiyah memandang konsensus Pancasila dan berdirinya negara Indonesia yang bersejarah itu sebagai “Negara Pancasila Darul Ahdi Wasyahadah”.

“Pancasila sebagai titik temu dari kemajemukan terjadi selain atas jiwa kenegarawanan para tokoh bangsa melalui proses musyawarah-mufakat, secara substansial di dalamnya terkandung ideologi tengahan atau moderat. Ketika Soekarno menawarkan lima sila dari Pancasila dalam sidang BPUPKI tergambar kuat pemikiran moderat atau jalan tengah,” paparnya.

BEM Unkris Sesalkan Aksi Demo di Depan Gedung Rektorat

0

Jakarta, (Eksplore.co.id) – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Univeritas Krisnadwipayana (BEM -Unkris) Dwiki Hendra Saputra, menyesalkan, adanya aksi demo yang terjadi pada 24 Agustus 2021 di depan Gedung Rektorat UNKRIS dengan mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa. Anehnya, dari peserta demo tersebut tak jelas asal mahasiswa dari kampus mana. “Tapi kalau melihat almameter yang digunakan adalah Almameter UNKRIS jadi jelas tidak dapat disebut sebagai aliansi Mahasiswa, apalagi BEM Unkris tidak mendukung adanya aksi tersebut,”ujar Dwiki.

Aksi aliansi mahasiswa tersebut menjadikan keprihatinan berbagai pihak, bukan hanya BEM tapi juga pengurus yayasan Unkris, pimpinan rektorat, civitas akademika, dan DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa). Hal ini tak lepas dari manajemen UNKRIS yang selama ini mengedepankan komunikasi secara kekeluargaan, dan juga mengedepaknan sistem manajemen organisasi di Unkris dalam menangani setiap persoalan.

Mensikapi adanya aksi demo tersebut, Dwiki yang juga di dampingi Gerry Ketua DPM , menyatakan sikap bahwa peristiwa tersebut diluar tanggung jawab BEM dan DPM UNKRIS alasannya karena tidak pernah ada diskusi atau aspirasi sebelumnya. Untuk itu, BEM dan DPM UNKRIS menyatakan sikap bahwa aksi tersebut adalah di luar sistem yang ditetapkan dan di jalankan selama ini.

Sebagai lembaga aspirasi mahasiswa, BEM dan DPM UNKRIS sejauh ini sangat terbuka dalam menampung seluruh aspirasi yang datang dari mahasiswa. Dengan adanya aksi yang telah terjadi, maka dengan tegas BEM dan DPM UNKRIS menyatakan sikap tegas dan tertulis bahwa mahasiswa mendukung penuh kebijakan yang saat ini sudah berjalan dengan sangat baik yang dijalankann oleh pengurus yayasan, rektorat dan jajaran civitas akademika.

Hal senada juga disampaikan Ketua Yayasan UNKRIS, Amir Karyatin SH, dengan tegas menyayangkan sikap aksi mahasiswa beberapa waktu yang lalu adalah aksi diluar sistem yang ada.

Lebih lanjut disampaikan Amir, bahwa mahasiswa adalah generasi muda yang seharusnya membiasakan diri mentaati sistim yang sudah disepakaiti sebagai aturan bersama, bisa dibayangkan jika aturan bersama yang merupakan kebijakan ini terus dilanggar, karena ingin memaksakan kehendak, tanpa melihat dampak lanjutan yang dilakukan sungguh ini menjadi hal yang sangat ironis, mengingat generasi muda khususnya mahasiswa adalah generasi terdidik harapan masa depan bangsa.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR Menilai Stunting Indonesia Masih Tergolong Tinggi

0

Jakarta, (Eksplore.co.id) – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily meminta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) untuk memberikan perhatian serius terhadap masalah stunting (gagal tumbuh) di Indonesia. Menurut Ace, angka stunting Indonesia masih tergolong tinggi.

“Walaupun itu adalah ranah dari Kementerian Kesehatan dan BKKBN, tapi Bu Menteri juga punya kewajiban untuk memastikan soal stunting ini. Bagaimana kita memutus rantai masalah stunting dari aspek yang lebih komprehensif,” kata Ace dalam Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI dengan Menteri (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmati, terkait pembahasan anggaran tahun 2022, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (30/8/2021).

Ace menilai hingga saat ini belum ada program sebagai upaya untuk penyelesaian stunting. “Ini penting sekali karena kita kemarin masuk upper middle income country, sekarang turun lagi jadi lower middle income country. Salah satu penilaiannya kan adalah akses terhadap kesehatan terutama bagi ibu dan anak. Bu Menteri mohon kiranya itu menjadi perhatian,” pesan politisi Partai Golkar itu.

Dilansir dari website resmi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, permasalahan stunting masih menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi pemerintah Indonesia. Berdasarkan hasil survey Status Gizi Balita pada 2019, prevalensi stunting Indonesia tercatat sebesar 27,67 persen. Angka itu masih di atas standar yang ditetapkan oleh WHO bahwa prevalensi stunting di suatu negara tak boleh melebihi 20 persen.

Untuk itu, Ace mendesak KPPPA untuk berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan BKKBN dalam upaya menurunkan stunting. “Saya belum melihat gambaran yang lebih komprehensif bagaimana (KPPPA) mengkoordinasikannya (program) ini dengan kementerian terkait terutama BKKBN dan Kementerian Kesehatan,” pungkas legislator dapil Jawa Barat II tersebut

Postingan Terkini

Advertisement
WhatsApp chat

qqstar

qqstar

http://ftp.ccmdesign.ca/

bbfstoto

https://sman1kademangan.sch.id/products/

http://ftp.francescopaissan.it/

https://beta2enactanalyticsstg.infinityqs.com/

https://bsp.umpo.ac.id/pages/cache/

https://foresatt.fauske.kommune.no/

https://heylink.me/qqstarpro

https://link.space/@qqstarpro

https://linklist.bio/qqstarpro

https://jali.me/qqstarpro

https://linkme.bio/qqstarpro

https://lynk.id/qqstarpro

https://linktr.ee/qqstarpro

https://biolinky.co/qqstarpro

https://zaap.bio/qqstarpro

https://giveit.link/qqstarpro

https://allmy.bio/qqstarpro

https://linkfly.to/60320Yl442Z

https://launchlinks.com/qqstarpro

https://linkbio.co/60320094gEleS

https://bidan.unimus.ac.id/pages/?tunnel=HOKIBET

https://nagain212.net/

https://nagain212.org/

https://nagain212.xyz/

https://jurnal.unismabekasi.ac.id/tools/?tunnel=HOKIBET

https://nyxebusinesspublishing.com/

https://bestgaminglaptops.net/

https://chestercursillo.org/

https://canmexworkshop.com/

https://cimawatch.net/

https://newproxies.org/

https://okinawatonic.com/

http://simbebas.banyumaskab.go.id/static/qqstar/

https://afyonarackiralama.net/

https://mailorderdating.net/

https://eephusmag.com/

https://connecticuthandymanservices.com/

https://bobiland.com/

https://appletreels.com/