Jakarta (Eksplore.co.id) – Rektor Universitas Krisnadwipaya (Unkris) Dr. Ir Ayub Muktiono M.Sip. CIQaR di acara webinar nasional dengan tema “Strategi Pemulihan Ekonomi Nasional Melalui Penanaman Jiwa Kewirausahaan Pada Generasi Muda” yang diselenggarakan oleh fakultas ilmu administrasi (FIA) Unkris dan Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat kemarin Sabtu (4/9 /2021) mengatakan, bahwa bonus demografi harus disikapi dengan tumbuhnya jiwa entreprener bagi para mahasiswa. Apapun talenta atau minat yang dimiliki yang terpenting adalah berani memulainya.

“Jika sudah memiliki keberanian maka lakukan kegiatan yang dicintai dan memiliki integritas. Didalam integritas ada kejujuran, tepat janji, satunya kata dan perbuatan tidak putus asa terus mau belajar konsisten dan bersyukur,” terang Rektor.

Diakui oleh Talkah Badrun, yang merupakan Sekretaris Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop bahwa tantangan terbesar dalam penguatan ekonomi nasional adalah bonus demografi. Bonus demografi menjadi tantangan baru bagi para generasi muda untuk lebih mempersiapkan diri dan membekalinya dengan keterampilan & kreativitas dalam berwirausaha agar orientasinya tidak hanya menjadi Jobseeker tetapi bisa menciptakan lapangan pekerjaan serta mengoptimalkan kebermanfaatan bagi orang lain.

Adapun strategi yang dapat dilakukan oleh Kementrian Koperasi dan UKM, yaitu melalui, transformasi usaha informal ke formal, transformasi tradisional ke digital dengan pemanfaatan teknologi, transformasi ke dalam rantai nilai. modernisasi koperasi, pertumbuhan wirausaha produktif.

Menanggapi langkah strategis pemulihan ekonomi melalui penanaman jiwa enterpreneur pada generasi muda, Lembaga Pengembangan Kreativitas dan Kebangsaan (LPKK) Universitas Krisnadwipayana, Dr. Susetya Herawati, S.T, M.Si memberikan gambaran pemetaan bahwa modal utama dalam menumbuhkan jiwa enterpreneur generasi millenial terbagi dalam empat domain, diantaranya modal intelektual (spiritual dan mental yang kuat), domain privat pada pembentukan karakter diri dan perilaku, serta domain publik adanya pertumbuhan dan perubahan pada lingkungan setempat, munculnya kebaruan kebaruan yang mensejahterakan.

Yang semuanya itu, kata Hera, dibutuhkan keselaraan pemahaman terhadap pentingnya sain, teknologi, inovasi dan kewirausahaan, bahwa teknologi dan kewirausahaan bagai dua sisi mata uang yang sama dalam menumbuhkan kewirausahaan di Indonesia, bukan lagi mengandalkan sumber daya alam saja namun bagaimana meningkatkan kemampuan sumber daya manusia untuk mengolah potensi yang ada.
“Maka dari itu perlu adanya kolaborasi aktor dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan generasi muda yaitu pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, swasta, media dan para generasi mudanya sendiri,”ujarnya.

Sementara Dekan FAI Wayan Sugiana sependapat dengan Ketua LPKK, ia menegaskan, mindset entreprener menjadi satu hal yang penting saat ini, yaitu tidak menunggu tetapi menciptakan. Salah satunya kegiatan KKN di Unkris menciptakan solusi bagi masalah yang ada pada masyarakat. Dengan kewirausahaan ini yang terpenting adalah terus kreatif, berani memulai dari yang kecil, tekun dan konsisten.

Tips and Trick

Selain beberapa pengetahuan yang harsu di miliki seperti yang tertera di atas, JB Khrisna, salah satu pengusaha muda Indonesia yang telah suskses mengembangkan bisnisnya di beberapa kota di Indonesia memberikan tips and tricks menjadi seorang enterpreneur millenial.

Menurutnya, seorang enterpreneur muda harus memiliki personality yang kuat yang dapat mendukung ide-ide dan gagasan-gagasannya. Kemampuan menganalisis SWOT juga menjadi titik terang keberlanjutan bisnis dapat dijalankan. Setelah bisnis atau usaha berjalan, seseorang juga harus bisa menguasai pasar dalam artian memiliki kemampuan dalam hal marketing, personal branding juga menjadi salah satu gerbang pendongkrak kesuksesan start up usahanya.

Advertisement

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini