Indeks Kemaslahan Untuk Mengatasi Kemiskinan

Oleh : Agus Yuliawan#

Salah satu isu  yang kini ditunggu–tunggu oleh masayarakat di tanah air saat ini dalam perhelatan akbar pemilihan presiden dan wakil presiden adalah terkait problem pembangunan  pengentasan kemiskinan. Hal ini tidak lepas dari meningkatnya pertumbuhan kemiskinan  yang terjadi di tanah air,  ditambah lagi dengan  kebijakan – kebijakan pembangunan yang ada selama ini dari tiap pergantian rejim belum mampu menjawab akar permasalahan dari kemiskinan. Terkait dengan hal tersebut, diperlukan visi kepemimpinan atas kebijakan pembangunan yang komperehensif dalam rangka  pengentasan kemiskinan di republik ini.

Dalam studi ilmu ekonomi pembangunan selalu  disebutkan, bahwa pada hakekatnya pembangunan itu dilaksanakan oleh pemerintah bersama rakyat dengan tujuan memberikan kemakmuran dan kesejahteraan pada rakyat. Desa/kelurahan dan masyarakatnya mempunyai kedudukan yang penting dilihat dari nilai-nilai positif yang dimiliki sebagai sumber tenaga kerja, kekayaan alam yang merupakan pendapatan negara, serta sifat umum masyarakat desa yang sederhana dalam tingkah laku dan masih menjunjung tinggi asas kejujuran yang perlu dibangun dan dibina usaha pembangunan negara.

Pembangunan sendiri dapat diartikan sebagai upaya untuk menciptakan dan memberikan alternatif untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan cara manusiawi. Dalam proses pembangunan dibutuhkan perencanaan yang matang dan memiliki alternatif yang memungkinkan untuk diaplikasikan dan menjadi aspirasi. Pembangunan menitikberatkan pada keragaman kehidupan dengan berlandaskan hukum dan menjadi solusi untuk permasalahan yang ada. Pengertian pembangunan di sini diartikan sebagai suatu proses pembangunan yang menggambarkan adanya pengembangan, baik meliputi proses pertumbuhan (growth) maupun perubahan (change) dalam kehidupan bersama (organisasi) sosial dan budaya. Hal ini merupakan gambaran umum dari masyarakat luas (society). Kemudian yang menjadi pertanyaan, sejauh mana visi para pemimpin negeri ini yang dalam menerjemahkan pembangunan tersebut sehingga artikulasi – artikulasi kebijakannya menyentuh inti permasalahan.

Sementara dalam perspektif ekonomi, Islam memandang pembangunan yang dilaksanakan oleh suatu negara harus memiliki tujuan yang jauh, yakni berupa peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat. Pembangunan tidak boleh hanya berkait dengan maslahah dunia saja, tetapi juga harus dihubungkan dengan yang lebih abadi (transendental). Oleh karenanya, pembangunan harus merujuk atau didasarkan pada ketentuan syari’ah, baik dalam bentuk firman Tuhan, sabda Rasul, ijma, qiyas, maupun ijtihad para ulama fakih. Pembangunan manusia secara utuh telah menjadi target pertama dalam ekonomi Islam. Dengan kata lain, pembangunan tidak sekadar membangun ekonomi rakyat, tetapi juga membangun sikap mentalnya (mental attitudes). Pembangunan juga tidak sekadar kebutuhan jasmani, tetapi juga kebutuhan rohani. Kebutuhan rohani yang terbangun akan secara otomatis mendorong kemandirian, dan kesadaran yang tinggi bagi setiap orang untuk membangun dirinya, dan membangun bangsa dan umat manusia.

Dari pemaparan di atas telah memberikan arti yang spesifik bahwa pentingnya visi pembangunan yang berbasis moralitas atau kemaslahatan itu diperoleh berdasarkan persepsi dan penilaian dari masyarakat. Dari persepsi – persepsi tersebut akan bisa diukur secara jelas bagaimana sikap masyarakat terhadap apa yang telah dilakukan oleh pemerintah selama ini  dalam  pembangunan. Sayang, cara menilai dengan mengukur pendekatan partisipasi publik belum banyak dilakukan. Sehingga yang terjadi konsepsi pembangunan yang dijalankan berbasis program dan penyerapan saja sebagai indikator. Sementara, penilaian publik atas   persepsi dan partisipasinya jarang di dengar. Maka dari itu dalam kampanye publik,  baik   pilpres dan wapres dalam isu menjawab pembanguan untuk mengatasi  kemiskinan tak bisa bias dengan masalah indeks kemaslahatan sebagai tolak ukurnya. (.)

#penulis adalah praktisi ekonomi syariah, direktur eksekutif Induk BTM

 

Advertisement

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini