
BANDUNG (Eksplore.co.id) – Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengalami 1.618 kasus positif Corona Virus Disease 2019/Covid-19 (Virus Korona) sampai Sabtu (16/5/2020) pukul 12.00 WIB. Angka ini naik 22 kasus positif Covid-19 dibandingkan Jumat (14/5/2020) pukul 12.00 WIB
Dari 1.618 kasus positif Covid-19 terbagi atas 262 pasien sembuh atau naik 3 pasien sembuh dan 100 orang meninggal dunia atau tidak ada penambahan sama sekali.
Sebanyak 23 kabupaten/kota telah terpapar Covid-19 dengan tertinggi Kota Depok sebesar 326 kasus positif Covid-19, Kota Bekasi sebesar 290 kasus positif Covid-19, dan Kota Bandung sebesar 296 kasus positif Covid-19.
Dari tingkat kematian tertinggi di Kota Bandung sebesar 31 orang, Kota Depok sebesar 15 orang, dan Kota Bekasi sebesar 7 orang. Untuk tingkat sembuh tertinggi di Kota Bandung sebesar 45 orang, Kota Depok sebesar 37 orang, dan Kota Bekasi sebesar 30 orang. .
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) akan mengevaluasi pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayahnya yang akan berakhir pada 20 Mei 2020 terhadap penyebaran Covid-19.
Dari hal itu akan diputuskan kabupaten dan kota yang dapat melakukan relaksasi PSBB. “Penerapan PSBB di Jawa Barat sejauh ini membuahkan hasil signifikan terhadap penurunan penularan Covid-19,” kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam konferensi pers daring yang disiarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Sabtu (16/5/2020).
Jabar mengklaim hanya 37% wilayah yang masuk zona waspada pandemi Corona Virus Disease 2019/Covid-19 (Virus Korona) dan sisanya dinilai aman dari pandemi tersebut. Jadi, provnsi ini dapat melakukan relaksasi PSBB supaya roda ekonomi kembali berputar di sana.
Namun, strategi pencegahan dan perawatan Covid-19 tetap diprioritaskan oleh Pemprov Jabar. “Saya meyakini kita belum bisa meniadakan Covid-19 sebelum ada vaksin dan obatnya, sehingga benteng pencegahan itu akan kami perkuat sampai vaksin itu ditemukan,” tandasnya. (mam)