- SIDOARJO – EKSPLORE (24/9/2018) – Kementerian Koperasi dan UKM akan terus menggaungkan semangat santri menjadi wirausaha (santripreneur) dari pesantren ke pesantren. Dari santripreneur diharapkan bisa ikut berkontribusi meningkatkan jumlah wirausaha di Tanah Air.
Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mengatakan, sejak 2016 Indonesia sudah mencatat ratio wirausaha hingga 3,01% atau meningkat secara drastis dari 1,65% pada 2014. Untuk tahun 2018, Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan rasio wirausaha bertambah menjadi 5%. “Apalagi kalau nanti santripreneur ini kita gaungkan, akan kita bumikan terus supaya santri di seluruh Indonesia punya jiwa entrepreneur,” kata Puspayoga di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (23/9/2018).
Meski sudah melewati syarat rasio wirausaha sebuah negara yaitu 2%, namun jika dibandingkan dengan beberapa negara Asia Tenggara angka wirausaha Indonesia terbilang masih rendah. Misalnya dengan Singapura, saat ini sudah mencapai 7%, Malaysia 5%, maupun Thailand 4%. “Kita bersyukur sudah meningkat dan kalau sekarang dihitung sampai akhir 2018 ini saya yakin minimal sudah bisa menyamai Malaysia,” ujar Puspayoga.
Di Sidoarjo, Menkop secara khusus meluncurkan Beauty Class Executive and Barista Coffee Santri Indonesia di Pondok Pesantren Mukmin Mandiri. Program ini merupakan kerja sama antara Ponpes Mukmin Mandiri dengan PT Rembaka La Tulipe Cosmetiques.
“Saya apresiasi atas terselenggaranya acara ini sehingga dapat berkontribusi memberikan semangat, serta energi positif kepada para santri untuk dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan,” papar Puspayoga.
Diungkapkan Menkop, bisnis kopi merupakan suatu peluang usaha yang menjanjikan. Kedai-kedai kopi lokal saat ini terus bermunculan. Menurut Puspayoga apabila bisnis kopi ini ditekuni dengan serius diyakini akan mampu menggeser toko kopi waralaba dan sukses merajai bisnis kopi di Indonesia.
“Tentunya hal ini akan berdampak pada mungkin bertambahnya wirausaha baru dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas,” tukasnya.
Ponpes Mukmin Mandiri sebagai salah satu pesantren agrobisnis dan agroindustri yang mampu memproduksi barista coffee hingga mampu menjangkau pasar luar negeri. Dalam waktu dekat Ponpes ini akan membuka kafe dengan menjual barista coffee di Melbourne, Australia.
“Harapan saya santri Indonesia tidak hanya mengerti soal agama, tapi mengerti juga soal perdagangan, ada kemandirian ekonomi. Semoga menjadi letupan bagi santri dan ini menjadi penting dilanjutkan bersama-sana dengan niat yang baik,” ujar Pengasuh Ponpes Mukmin Mandiri, Muhammad Zakki.
Dengan PT Rembaka Latulipe Cosmetiques, Pondok Pesantren Mukmin Mandiri juga mengadakan pelatihan tata ruas. Sedangkan untuk pelatihan barista coffee, Ponpes Mukmin Mandiri menggandeng Akademi Pariwisata (Akpar) Majapahit.
“Kita akan latih para santri untuk menambah skill, semoga ke depan bisa ditelurkan banyak entrepreneurship dari pesantren ini,” tutur Presiden Direktur PT Rembaka La Tulipe Cosmetiques Kuncoro Tanudirjo, menambahkan. (b1)