JAKARTA – Eksplore.co.id – Toko Indonesia (Ko-IN) dan Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) bekerja sama menggarap program  community development dan pemberdayaan ekonomi dengan pesantren–pesantren di Indonesia. Kerja sama itu didasari oleh visi–misi Ko-IN untuk memberdayakan dan digitalisasi warung – warung konvensional.

Chief Operasional Officer Ko-IN Tias Brian mengungkapkan, agar visi-misi Ko-IN dapat terlaksana, dilakukanlah pendekatan berbasis komunitas (community based). IPI merupakan organisasi yang menaungi sekitar 21 ribu pondok pesantren di seluruh Indonesia. “Dan Ko-IN dapat langsung bekerjasama dengan komunitas konsumen yang memiliki potensi ekonomi mikro tersebut,” kata Brian.

Hal itu diungkapkan Brian usai penandatanganan naskah kerja sama antara COO dan  Vice President Ko-IN Dhany Rahman  dengan Ketua Umum IPI Zaini Ahmad SRK dalam rangkaian acara Halal Bi Halal dan Rapat Pleno Dewan Pengurus Pusat IPI di Jakarta, Jumat (21/6/2019). Halal Bi Halal dan Rapat Pleno II – 2019 Dewan Pengurus Pusat Ikatan Pesantren Indonesia ini mengusung tema “Semangat Idul Fitri 1440H, Kita Berdayakan Santri Menuju Kemandirian Pesantren Indonesia”.
Acara ini juga dihadiri  Sekretaris Jenderal IPI KH Abdul Fatah  dan 34 orang pengurus DPP IPI yang meliputi unsur Dewan Pembina, Dewan Penasehat, Pengurus Harian, lembaga, dan badan ortonom.

Menurut Brian, komunitas konsumen yang diwakili pondok pesantren memiliki banyak produk yang dapat dipromosikan dan dapat bersanding dan bersaing dengan merek besar.  “Hal ini dapat ditempuh karena bersinergi dalam jaringan  Ko-IN, dan Ko-IN punya fasilitas untuk mendistribusikan seluruh hasil karya pondok pesantren,” kata Brian.

Untuk tahap awal, Ko-IN akan menyasar ke sekitar 21 pondok pesantren yang tersebar di berbagai wilayah di Jakarta. Ko-IN  sendiri berada fi bawah naungan PT Ritel Global Solusi. (ca3)

Advertisement

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini