JAKARTA (Eksplore.co.id) – Akan ada setidaknya lima koperasi di Indonesia yang akan melantai di bursa saham tahun ini, 2020. Sebelumnya ada dua koperasi yang sudah menjual saham perdananya (initial public offering-IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Keduanya adalah Kopkar Apac Inti Semarang (melalui PT Pelita Sejahtera Abadi) dan Kospin Jasa Pekalongan (atas nama PT Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi.
“Kita targetkan mudah-mudahan, Pak Menteri sudah sampaikan ada sekitar lima koperasi yang kita dampingi, dan betul-betul kita identifikasi cek masalah kesehatan keuangannya, kesiapan lainya,” tutur Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Tubagus Fiki Chikara Satari. Hal itu disampaikan pada acara Orientasi Jurnalis yang diadakan Kementerian Koperasi dan UKM, Jumat (13/3/2020) di Jakarta.
Ke depan, kata Fiki, Kementerian Koperasi dan UKM mendorong agar koperasi terus berkembang ke arah yang lebih baik, sehingga dengan adanya koperasi yang IPO bisa memberikan kepercayaan dan mengubah persepsi publik, bahwa koperasi hidup kembali.
Namun, saat ditanya nama-nama dari kelima koperasi yang bakal masuk bursa saham tersebut, Fiki enggan menyebutkan. Dia hanya mengungkapkan bahwa saat ini ada 35 koperasi besar. Sebanyak lima koperasi di antaranya akan menghimpun modal usaha dengan cara melakukan IPO.
“Kita targetkan minimal lima koperasi yang kita dampingi, kita identifikasi, kita cek kesehatan keuangannya dan persiapan yang lain sehingga ada trust yang lebih bukan hanya koperasi IPO tapi persepsi publik berkenaan dengan koperasi semakin baik,” katanya.
Selain untuk mencari dana murah dari publik, kata Fiki, Initial Public Offering (IPO) koperasi juga akan memberikan citra positif, bahwa banyak juga koperasi berkualitas yang mampu bersaing dengan swasta.
Pada kesempatan itu, Fiki pun berharap adanya peran media massa untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi. Media massa misalnya menjadi instrumen yang efektif untuk menyosialisasikan program Kementerian Koperasi dan UKM kepada masyarakat.
“Melalui media bisa dinarasikan berita-berita baik sehingga akan memunculkan kreativitas serta akan menimbulkan inspirasi buat koperasi dan UKM untuk berkembang,” ujarnya.
Orientasi Jurnalis ini diinisiasi Kepala Biro Umum Kementerian Koperasi dan UKM Haryanto dan Kabag Humas Sahrul. Selain Staf Khusus Menkop, acara ini juga menghadirkan narasumber lainnya seperti; Plt Deputi Bidang Pembiayaan Hanung Harimba Rachman, Dirut Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB) KUMKM Soepomo dan Leonard Theosabrata, dirut Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (LLP-KUKM) atau populer disebut Smesco Indonesia.
Dana Bergulir Rp1,85T
Soepomo menjelaskan, saat ini LPDB KUMKM lebih fokus menyalurkan dananya kepada koperasi, terutama koperasi yang berbasis komunitas. “Target penyaluran dana bergulir LPDB KUMKM untuk 2020 Rp1,85 triliun, di mana 20% untuk non KSP dan 80% untuk KSP,” jelas Supomo.
LPDB KUMKM punya tagline berbiaya murah, proses mudah dan cepat serta skema pembiayaan sesuai kebutuhan. Soepomo sendiri belum lama dilantik menggantikan Braman Setyo yang pensiun.
Leonard mengungkapkan, pihaknya akan merombak gedung Smesco Indonesia supaya ramah untuk produk-produk koperasi dan UKM, dengan tema SPARC Program. Ini merupakan program komprehensif untuk lebih memajukan koperasi dan UKM. Bisnis yang dijalankan semuanya dengan sistem koperasi. Ia juga menggunakan tagline Sinergi, Sosial, dan Solidaritas.
“Kami sadar dengan anggarannya yang relatif tidak terlalu besar maka harus bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk membangun Smesco,” katanya.
Sedangkan, Hanung mengatakan, jumlah UMKM sangat besar. Karenanya Kemenkop dan UKM perlu bekerja sama dengan para jurnalis untuk memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya kepada masyarakat. Kemenkop dan UKM, ujar Hanung, juga perlu masukan-masukan dari para jurnalis yang tergabung dalam Forum Wartawan Koperasi (Forwakop).
Sebelumnya Kepala Biro Umum Haryanto sebagai ketua panitia mengatakan, orientasi jurnalis ini dilaksanakan guna mempererat hubungan antara wartawan dan Kemenkop dan UKM. “Jumlah wartawan yang mengikuti orientasi jurnalis KUKM tahun 2020 ini berjumlah 50 orang,” papar Haryanto.(bs2)