YOGYAKARTA (Eksplore.co.id) – Di saat krisis ekonomi 1998, kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mampu menopang ekonomi nasional. Kini saat pandemi covid-19, merekalah korban terbesar. Kondisi ekonominya terpuruk. Sejumlah cara dilakukan untuk mengangkat harkat mereka.

Sebelumnya, KemenKopUKM mengkampanyekan Belanja di Warung Tetangga. Pusat Pengabdian Masyarakat Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (PPM SV-UGM) tak ketinggalan, bikin pasar online khusus UMKM. Nama situsnya www.warungjogja.com.

Apakah ada yang bosan di rumah aja?Pengen belanja tapi takut keluar rumah?atau lagi mager keluar rumah? Itulah pengantar promosi pasar online milik pribumi itu. Ada ratusan pedagang kecil (usaha mikro) yang terdampak covid-19 yang tergabung di sana.

Tersedia berbagai warung yang menjual aneka kue/jajanan, masakan-masakan warung, sayur-mayur, buah-buahan, telor, ikan, beras, hingga kebutuhan dapur seperti air mineral, gas elpiji. “Anda bisa berinteraksi dengan ratusan pedagang untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Tentu sambil beramal karena menolong para UMKM termasuk pedagang kecil yang terkena dampak virus corona,” tutur koordinator aplikasi www.warungjogja.com PPM SV-UGM Faiz Zamzani, di kampus UGM, Bulaksumur, Yogyakarta, Rabu (3/6/2020).

Faiz menjelaskan dijelaskan bahwa penyediaan pasar online itu merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dari Sekolah Vokasi UGM. Karena itu UMKM yang terdaftar maupun masyarakat yang bertransaksi tidak dipungut biaya. Dalam situs itu juga dijelaskan, untuk setiap harga dan kualitas barang diserahkan tanggung jawabnya kepada warung dan pedagang masing-masing.

“Harga sewaktu-waktu bisa berubah. Untuk itu segera hubungi langsung ke penjual melalui whatsapps,” kata Faiz yang juga dosen Prigram Studi Teknik Elektro dan Instrumentasi (TEDI).

Ketua Keluarga Alumni SV UGM (Kavogama) Mas Yanto Herlianto bersyukur almamaternya bisa membantu mengurangi penderitaan masyarakat yang terdampak pandemi covid-19 ini. Sebelumnya, Kavogama juga sudah berpartisipasi menyumbang masker, alat pelindung diri, hand sanitizer, dan keran air. Bantuan juga dalam bentuk beasiswa bagi mahasiswa yang tidak mampu. “Kavogama adalah bagian dari masyarakat, jadi kami harus saling membantu,” kata Mas Yanto secara terpisah. (ban)

Advertisement

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini