JAKARTA – EKSPLORE (3/5/2018) -Laboratorium Bisnis Wafipreneur mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk memasukkan materi pembelajaran Bisnis Online sebagai salah satu mata pelajaran ekstra kurikuler (ekskul) bagi pelajar di tingkat SMP dan SMA. Ini dalam rangka membekali para siswa memiliki kecerdasan literasi digital secara mantap, khususnya terkait digital marketing. “Sehingga peserta didik mampu memanfaatkan penggunaan internet secara positif dan produktif,” kata Iko Musmulyadi, direktur Istana Mulia Asia Leadership Academy (IMALA), kepada Eksplore di Jakarta (3/5/2018).
Iko menjelaskan, Rabu (2/5/2018), dirinya mengantar Wafi memaparkan konsepnya tentan bisnis online di hadapan Kepala Bidang (Kabid) SMK Dinas Pendidikan Provinsi (Disdik Prov) DKI Jakarta H Suharno dan stafnya.
Wafi, panggilan dari Muhammad Hibatul Wafi, adalah santri SMK IT Istana Mulia, Anyer. Dialah pendiri (founder) Lab Bisnis Wafipreneur 2 tahun lalu saat masih duduk dibangku kelas IX SMP IT Istana Mulia.
“Dengan kemampuan digital marketingnya yang terus terasah, Wafi demikian biasa ia dipanggil, dalam setahun sukses meraup penghasilan hingga Rp 1 miliar,” kata Iko. Saat ini ia bahkan sedang mengerjakan proyek IT senilai Rp 900 juta dengan kecenderungan terus meningkat hingga Rp 2-3 miliar tahun depan (2019).
Iko menjelaskan, pengalaman Wafi di dunia bisnis online yang sudah malang-melintang dan kecakapan mentalnya sebagai pebisnis, itu kemudian yang membuat ia dipercaya oleh investor untuk mengelola dana dalam jumlah yang sangat besar untuk ukuran remaja seusianya.
Bahkan, kata Iko yang juga ayah Wafi, kemampuan dan kesuksesan putra sulungnya di bidang digital marketing itu sudah ia tularkan kepada adik-adik kelasnya di SMK IT Istana Mulia. “Alhamdulillah, duplikasi berhasil, di bawah pembinaan dan pendampingannya beberapa orang santri adik kelasnya saat ini di usia kelas X SMK sudah memiliki kemandirian finansial dengan penghasilan antara Rp 50-100 juta setiap bulannya,” tutur Iko.

Undangan dari berbagai daerah pun mengalir meminta kesediaannya menjadi narasumber dalam berbagi ilmu dan pengalaman di bidang bisnis online. Hal ini semakin mendorong Wafipreneur untuk mengupayakan materi pembinaan bisnis, digital marketing, dan literasi finansial masuk sebagai program resmi yang dijalankan pemerintah di ranah pendidikan nasional.
Dengan demikian diharapkan, di era disrupsi ini akan tumbuh dan bermunculan entrepreneur-entrepreneur muda di Indonesia yakni anak-anak muda atau para pelajar yang memiliki kemandirian finansial.
Kini Wafipreneur mengadakan roadshow kr berbagai pihak, termasuk kalangan pejabat (decision maker) dan dinas terkait, juga menjadikan beberapa sekolah di Jakarta sebagai pilot project. Sejauh ini proses komunikasi dan koordinasi yang dilakukan mendapat sambutan positif dan menggembirakan. “Insya Allah dalam waktu dekat kita akan menyaksikan program unggulan Pemprov DKI Jakarta dalam bentuk Sekolah Digital, Pesantren Digital, Kampus Digital, dan Masjid Digital,” ujar Iko lagi. (b1)