Akhmad Hasyim alias Hasyim Journey
Hasyim Journey (foto dok eksplore)

KARANGANYAR (Eksplore.co.id) – Masa pandemi covid-19 pada 2020 -2021 menyisakan banyak berita beribu-ribu jiwa meninggal dunia. Selain berita duka tentu juga ada sisi suka citanya. Di antara pelaku usaha, ada yang sekarat bahkan bangkrut tulung tikar.

Tapi, banyak juga yang survive hingga tetap hidup berkembang sampai sekarang. Termasuk yang baru tumbuh dan meraih sukses. Mereka ini bisa membaca peluang di antara terpuruknya dunia usaha. Yaitu, dengan memanfaatkan peluang pasar digital (digital marketing).

Mobilitas orang tak memungkinkan dilakukan saat pandemi covid-19 lalu. Yang ada adalah mobilitas di dunia maya yang digerakkan oleh internet. Internet mampu menunjang berbagai fungsi dan interaksi kehidupan antarindividu melalui media sosial yang ada seperti whatApp (WA), Instagram, Facebook, juga Tiktok.

Salah satu di antara yang berhasil melewati masa pandemi dengan selamat bahkan sukses adalah anak muda berumur 24 tahun bernama Ahmad Hasyim. Cuan ratusan juta rupiah berhasil diraup Hasyim. Dia pun banyak bergaul dan berkolaborasi dengan para ‘sultan’ yaitu para entrepreneur (wira usaha), presenter, motivator, investor, juga content creator yang sudah sukses lebih dulu seperti; Helmy Yahya, Mery Riana, Gilang sang Juragan 99 founder MS Glow, Ardi Gunawan founder OSB Corp yang dapat julukan Santri Pebisnis oleh RCTI. Lalu, founder MDCo David Tjokrohardjo dan founder Billionaire Coach Dewa Eka Prayoga.

Perjalanan Hasyim mengaruhi dunia bisnis dimulai saat kuliah di Universitas Negeri Semarang (Unes) pada 2017. Tekadnya hidup mandiri, menyadari ayahnya seorang guru yang berpenghasilan pas-pasan. Diawali nyambi jualan minuman mineral di pinggir jalan.

“Sejak masa kuliah saya sudah belajar bekerja mandiri, menjawab pesan yang tertanam dari kedua orang tua saya untuk selalu belajar mandiri,” ujarnya saat berbincang dengan eksplore di kawasan wisata We Land Sunrise View, Kamal Bulu Sukoharjo Jawa Tengah, Rabu (27/12/2023). Untuk mencukupi biaya kuliah, selain air minum, dia juga berjualan sajadah, sarung, maupun berbagai produk herbal.

Hasyim dituntut bisa mengatur waktu, tidak hanya kuliah dan berjualan. Kegiatan kemahasiswaan di kampus dan di luaran juga diikutinya seperti Himpunan Pengusaha Muda Indonesi (Hipmi) dan komunitas Tangan Di Atas (TDA).

Tahun 2018 sudah mulai merambah dunia digital sebagai tenaga marketing. Jadilah seorang digital marketer untuk berbagai produk UMKM hingga produk usaha besar.

Hasyim banyak dipercaya perusahaan nasional dan multinasional untuk membantu meningkatkan penjualannya dengan pola digital marketing. Keahliannya adalah ahli marketing WhatsApp (WA) dan praktisi customer relationship management (CRM).

Anak pesantren ini pun mendirikan dan mengelola Campus Digital.id. Lebih dari 7 ribu pelaku bisnis dan mengajari mereka berjualan di WA tanpa harus bayar iklan. Dia mengaku sering diundang para CEO berbagai perusahaan menjadi konsultan bisnis maupun berbicara dalam berbagai seminar bisnis di banyak kota besar. Menurutnya, digital marketer adalah pekerjaan yang paling menguntungkan.

“Ini kabar baik dan peluang emas bagi para digital marketer untuk meraup berbagai keuntungan,” katanya. Ini era digital, bung.

editor: bani saksono

Advertisement

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini